Senin, 14 November 2011

Memaksimumkan Laba


KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
         Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmadnya penulis dapat menyelesaikan tugas Ekonomi Mikro dengan materi “Memaksimumkan Laba” .
         Selesainya tugas ini dengan tepat waktu, berkat kerjasama dari kelompokdan bantuan semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1.      Bapak I Kyn Rudy Artha,S.Pd.M.Pd selaku Dosen Ekonomi Mikro yang telah membingbing kami.
2.      Kedua orang Tua yang yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun mareriil.
3.      Teman – teman yang banyak member masukan dalam penyelesaikan tugas ini.
4.      Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
         Semoga kita dapat memahami materi Memaksimumkan laba. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om



MEMAKSIMUMKAN LABA

Pengertian Memaksimumkan Laba

          Seorang manager akan memutuskan suatu keputusan berdasarkan pilihan-pilihan keputusan yang ada. Keputusan yang dibuat akan mengacu pada tujuan perusahaan utama, yaitu keuntungan yang maksimum. Di sisi lain, keuntungan maksimum akan sejalan dengan meminimumkan biaya yang muncul pada proses pembuatan keuntungan.
          Keuntungan yang maksimum dan biaya yang minimum akan diputuskan dengan menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Masalahnya adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan adalah terbatas. Keterbatasan sumber daya ini merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan dengan membuat suatu keputusan sedemikian rupa, sehingga penggunaannya menjadi efisien dan memberikan hasil output yang paling optimal atau memberikan keuntungan yang maksimum dan menghasilkan biaya yang minimum.
         Misalnya sebuah perusahaan nasi goreng ingin memaksimumkan keuntungannya dengan menghasilkan output berupa ‘nasi goreng biasa’ dan ‘nasi goreng spesial’. Input yang digunakan untuk menghasilkan nasi goreng tersebut sama, tetapi dengan takaran nasi dan bumbu yang berbeda. Bagaimana pemilik perusahaan nasi goreng tersebut menentukan berapa output untuk ‘nasi goreng biasa’ dan ‘nasi goreng spesial’ dengan kendala input yang dimiliki adalah terbatas.

Tujuan Perusahaan Memaksimumkan Keuntungan (Laba)
            Dalam praktek pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan dalam perusahaan. Ada sebagian perusahaan yang lebih mengambil keuntungan dengan menekan penjualannya (hasil produksi), ada pula yang memasukkan unsur politik didalam penentuan tingkat produksi yang akan tercapai. Jadi, setiap perusahaan memiliki kriteria tersendiri dalam memaksimumkan laba yang akan diperolehnya. Tetapi tidak disangkal lagi setiap perusahaan memilki target dalam pencapaian keuntungan, dan tidak munafik bagi perusahaan bahkan berupaya memiliki target menaikan laba setinggi-tingginya. Keuntungan diperoleh dari hasil penjualan yang lebih besar dari ongkos produksi, dan kerugian akan terjadi apabila hasil penjualan lebih sedikit dari ongkos produksi. Dalam usahanya untuk mempoduksi barang-barang yang diperlukan dalam masyarakat, dan memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut.
            Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain karena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dengan pembangunan teknologi yang semakin maju membawa pengaruh yang besar terhadap produksi yang dihasilkan oleh industri. Seperti halnya industri lain, setiap industri juga bertujuan untuk memperoleh laba guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain jumlah produk yang dalam hal ini adalah jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.

Pendekatan Pemecahan Memaksimumkan Laba
Kita bisa menggunakan dua pendekatan dalam pemecahan memaksimumkan keuntungan (profit maximization),
1.      Biaya Total dan Penerimaan Total (Total Revenue/TR).
2.      Biaya Marginal dan Penerimaan Marginal (Marginal Revenue/MR).
          Biaya Total adalah semua biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk produksi, termasuk Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Sedangkan Penerimaan Total adalah jumlah Pendapatan Total yang diterima perusahaan dari menjual barang yang diproduksi. Perbedaan antara Penerimaan Total dengan Biaya Total merupakan keuntungan atau kerugian. TR akan naik dengan meningkatnya jumlah penjualan. Tapi tingkat kenaikan TR itu menurun apabila penjualan bertambah. Hal ini karena adanya asumsi kurva permintaan yang mempunyai kemiringan negatif, artinya untuk menjual lebih banyak output perusahaan harus bersedia menurunkan harganya. Dengan demikian kenaikan TR makin lama semakin berkurang.

         Penerimaan Marginal adalah tambahan Penerimaan Total yang disebabkan oleh penjualan tambahan satu satuan output. Perusahaan akan memperoleh keuntungan maksimum apabila menghasilkan output pada tingkat di mana Penerimaan Marginal sama dengan Biaya Marginal (MR = MC), dan pada MC yang meningkat. Perusahaan yang memaksimumkan keuntungan tidak akan menghasilkan output kurang dari jumlah pada posisi MR = MC. Selama MR lebih besar dari MC, tambahan output yang dihasilkan akan memberikan tambahan penerimaan lebih banyak daripada tambahan biayanya, dan perusahaan akan kehilangan keuntungan dengan tidak menambah jumlah produksinya. Demikian pula, perusahaan tidak akan menghasilkan output yang lebih besar dari jumlah pada posisi MR = MC ini agar keuntungan yang diterimanya maksimum.

Syarat – Syarat Memaksimumkan Laba
Untuk mengetahui apakah semua usaha yang dilakukan akan mendapatkan laba
maksimum maka ada dua syarat yaitu:

a.    Syarat Perlu (Necessary Condition)
Syarat ini menggunakan asumsi bahwa turunan pertama persamaan tersebut nilainya sama
dengan nol. Jadi untuk mengetahui apakah suatu perusahaan menghasilkan laba maksimum
maka digunakan defenisi sebagai berikut :
                     akar.jpg
Dimana jika q < q’, maka laba yang diperoleh masih dapat ditingkatkan. Sedangkan jika q > q’, maka laba yang diperoleh cenderung menurun. Apabila output sebesar q’ maka akan dapat turunan yang pertama sama dengan nol dengan keuntungan minimum seperti terlihat pada gambar 1.3.(a). Bila outputnya sebesar q’b turunan pertamanya juga sama dengan nol namun titik tersebut merupakan titik belok saja, seperti pada gambar 1.3. (b)


aaaaaaaaaaa.jpg

b. Syarat Cukup (Sufficient Condition)
     Syarat ini menunjukkan nilai turunan kedua dari persamaan adalah bernilai negatif.

      Jadi untuk memperoleh laba maksimum dipergunakan Syarat Perlu (Necessary Condition) dan Syarat Cukup (Sufficient Condition).

Pengikut